-the example of good practices in CSR programme-
PT HM Sampoerna is one of the largest cigarette company in Indonesia. It has some Corporate Social Responsibility programmes. Sampoerna also concern with education and women activities which accomodate in it's non profit organization named Putra Sampoerna Foundation (PSF).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profit merupakan tujuan utama setiap perusahaan. Pencapaian laba atau keuntungan semaksimal mungkin adalah tolok ukur keberhasilan suatu korporasi dalam menjalankan usahanya. Bahkan hukum ekonomi bahwa “modal seminimal mungkin dan keuntungan semaksimal mungkin” sering kali menjadi dasar pengelolaan suatu bidang usaha. Realitas inilah yang menyebabkan munculnya kaum kapitalis yang merajai dunia usaha hampir secara keseluruhan. Paham kapitalis hanya fokus pada satu tujuan yaitu keuntungan segenap Owner tanpa mempertimbangkan kesejahteraan buruh atau pegawai bahkan lingkungan atau komunitas sekitarnya.
Namun pendapat di atas saat ini sangatlah tidak relevan untuk diterapkan. Mengingat pentingnya keharmonisan hubungan antara korporat dengan komunitas sangatlah penting, maka perusahaan perlu melakukan sebuah tanggung jawab sosial pada berbagai aspek. Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) mulai diwacanakan sejak munculnya tulisan Howard Bowen yang berjudul “Social Responsibilty of Businessmen” pada tahun 1953. Konsep CSR sendiri pada mulanya belum diimplementasikan oleh berbagai perusahaan karena masih terdapat pendapat yang kuat di kalangan penguasaha bahwa tanggung jawab sosial telah dilakukan ketika pegawai atau buruh mendapatkan gajinya secara utuh serta anggapan bahwa CSR merupakan pengeluaran biaya yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.
Saat ini masyarakat mulai bangkit. Mereka mulai menyadari dampak negatif atau hilangnya rasa nyaman atas lingkungan yang didiami akibat keberadaan suatu perusahaan di kawasan tempat tinggalnya. Pembuangan limbah, eksploitasi Sumber Daya alam dan Manusia mengantarkan masyarakat pada kondisi lingkungan yang tidak lagi seimbang. Kondisi yang merugikan ini membuat mereka gencar memberontak dan melakukan protes.
Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan, dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan mengenai bagaimana kegiatan CSR diterapkan oleh salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yaitu PT HM Sampoerna Tbk. serta manfaat program CSR yang telah diterapkan bagi masyarakat. Selain itu untuk menganalisa sejauh mana praktik CSR yang baik bagi masyarakat dan perusahaan.
1.2 Profil perusahaan
Sebelum menjelaskan dan menganalisa mengenai program CSR PT HM Sampoerna Tbk lebih lanjut, penulis ingin menguraikan profil perusahaan terlebih dahulu supaya dapat menjadi wawasan tambahan serta dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (“Sampoerna”) didirikan pada tanggal 19 Oktober 1963 dengan kantor pusat di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18 Surabaya. Sampoerna merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia yang telah memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna kretek (sebelumnya disebut Sampoerna hijau), A Mild, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. Sampoerna merupakan afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris international, produsen rokok terkemuka di dunia.
BAB II
ANALISA KEGIATAN CSR PT HM SAMPOERNA Tbk
2.1 Konsep CSR
Ada banyak definisi yang diberikan untuk konsep CSR. Dari kata-kata ‘corporate’, ‘social’ dan ‘responsibility’ yang terkandung dalam istilah ini maka CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab yang dimiliki oleh suatu perusahaan terhadap masyarakat di mana perusahaan tersebut berdiri atau menjalankan usahanya.
CSR merupakan tindakan perusahaan yang bersifat sukarela dan melampaui kewajiban hukum terhadap peraturan perundang-undangan Negara. CSR sebagai aspek inti dari aktifitas bisnis di suatu perusahaan dan melihatnya sebagai suatu alat untuk terlibat dengan para pemangku kepentingan. Definisi yang diterima luas oleh para praktisi dan aktivis CSR adalah definisi menurut The World Business Council for Sustainable Development bahwa CSR merupakan suatu komitmen terus-menerus dari pelaku bisnis untuk berlaku etis dan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya, juga bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, program CSR seharusnya dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mewujudkan efek jangka panjang bagi masyarakat.
2.2 Kegiatan CSR PT HM Sampoerna Tbk
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, tentunya Sampoerna juga memiliki tanggung jawab yang besar atas limbah yang dihasilkan dari efek produksi rokok selama bertahun-tahun. Sampoerna memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan tanggung jawab sosial pada masyarakat. Kegiatan CSR inilah yang nantinya akan menjadi jembatan dalam menjalin hubungan baik dengan lingkungan dan komunitas. Kondisi seperti ini sangat penting untuk dijaga karena mempengaruhi eksistensi perusahaan sendiri yang nantinya berkorelasi kuat dengan citra positif perusahaan di mata masyarakat secara luas.
Sampoerna sendiri memiliki berbagai program CSR yang baik dan diaplikasikan secara maksimal sebagai bentuk tanggung jawab kepada segenap masyarakat Indonesia di berbagai bidang. Wacana tanggung jawab sosial yang diusung oleh Sampoerna adalah meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan serta pada masyarakat petani yang memasok tembakau. Sejumlah bidang utama yang dilakukan adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan penanganan bencana alam. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan satu-persatu mengenai masing-masing program CSR Sampoerna beserta analisa kegiatan berdasarkan materi yang ada.
2.2.1 Penanggulangan Bencana
Bencana alam sangat rentan terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, terutama dengan adanya perubahan iklim. Dalam partisipasinya untuk membantu penanggulangan bencana di tanah air, Sampoerna telah membentuk Sampoerna Rescue atau Tim SAR yang terdiri dari para relawan karyawan dan relawan medis. Tim SAR sendiri dilengkapi dengan perahu, ambulans, truk pemadam kebakaran, pembangkit listrik, unit medis berjalan, dapur umum dan penyuling air bersih untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan saat bencana terjadi.
Contohnya, ketika bencana gempa besar terjadi di Padang pada 30 September 2009, tim SAR bekerja dengan tim penanggulangan bencana lain dalam memberikan bantuan medis, makanan dan mendirikan tempat penampungan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Pada April 2010, tim SAR diturunkan untuk membantu korban banjir besar di Desa Sukaluyu dan Desa Puserjaya, Kabupaten Karawang. Misi SAR di sini meliputi bantuan logistik dan pemberian sumbangan karyawan Sampoerna kepada 1.700 kepala keluarga. Selain itu, tiap tahunnya tim SAR juga aktif melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan penting, termasuk kegiatan pembersihan sungai, pencegahan kebakaran dan penyelamatan.
Analisa
Kegiatan CSR yang dilakukan oleh Sampoerna tersebut bersifat accidental yang artinya hanya terjadi saat situasi bencana. Bantuan memang masih pada batas Charity/ Donation dengan memberikan keperluan siap pakai dan tujuan kegiatan memang bersifat jangka pendek/shorterm. Walaupun bantuan hanya diberikan pada saat situasi yang mendesak dan unpredictable, bukan berarti perencanaan yang dibuat dalam menyusun program terhitung buruk. Adanya bantuan yang didonasikan kepada segenap korban memiliki manfaat yang begitu besar dan nyata. Pembentukan Sampoerna Rescue yang konsisten membantu penanganan bencana ditujukan untuk mewujudkan misi yang spesifik serta relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Kegiatan CSR yang seperti ini menunjukkan adanya keterlibatan langsung korporasi dalam membantu korban bencana tanpa perantara. Mungkin banyak sekali korporasi yang juga ikut andil dalam menangani bencana, namun sebagian besar hanya bertahan di lokasi bencana ketika peristiwa itu sedang hangat diliput oleh media massa. Dengan adanya hal tersebut Sampoerna sendiri melihat adanya peluang (opportunity) untuk menjalankan program yang konsisten serta berkelanjutan dalam menangani keperluan pasca bencana. Hal inilah yang menjadikan Sampoerna memiliki nilai plus terkait konsistensinya membantu masyarakat Indonesia.
2.2.2 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
PT HM Sampoerna juga memiliki program CSR yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar pabrik melalui pelatihan kegiatan kewirausahaan. Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) yang terletak di dekat pabrik yaitu daerah Sukorejo, Pasuruan Jatim mulai beroperasi. PPK Sampoerna menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok. Kegiatan ini juga ditujukan pada karyawan yang akan pensiun serta adanya pemberian pinjaman usaha bergulir. Fasilitas yang disediakan terhitung lengakap dan terpadu yang meliputi ruang pelatihan, bengkel otomotif dan lahan peternakan serta pertanian percobaan.
Analisa
Sebagai perusahaan rokok yang yang mengeksplorasi hasil alam secara besar-besaran, misalnya pemetikan cengkih dan pemanfaatan tembakau yang berguna dalam mencegah erosi, Sampoerna sadar betul akan tanggung jawab yang perlu diberikan kepada komunitas sekitar. Program CSR ini sudah mengacu pada resiko menajemen (CSR as Risk Management) mengenai eksplorasi alam sebagai bahan baku produksi.
Program ini sangat baik dalam melakukan empowerment terhadap komunitas di sekitar korporat karena strategi programnya yang tepat. Pendefinisian masalah mengenai angka pengangguran yang meningkat membuat kegiatan ini sangat bermanfaat. Pengalokasian berbagai sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan ini sangat diperhatikan, terlihat dengan adanya macam-macam fasilitas yang disediakan. Target pesertapun tidak hanya melibatkan komunitas sekitar namun juga karyawan yang nantinya akan pensiun. Kegiatan yang diadakan juga dilakukan dengan bermitra dengan pihak lain yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam perencanaan, pengoperasian, serta pelatihan di PPK Sampoerna. Rentetan tahap yang dilakukan begitu jelas dan mampu dilaksanakan oleh pihak perusahaan untuk mewujudkan tujuan awal yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya di lingkungan sekitar perusahaan.
2.2.3 keberlangsungan Lingkungan
Kondisi alam di Indonesia semakin memprihatinkan, seperti kebakaran hutan akibat penebangan liar ataupun hilangnya spesies jenis tanaman yang tidak dilestarikan. Oleh karena itu Sampoerna melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan, turut mendukung Program Pelestarian tanaman Mangrove di Surabaya serta penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. Terbukti pada bulan Mei 2010, Sampoerna menerima piagam penghargaan “Wana lestari” dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dalam acara yang diikuti dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk mendukung pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Rakyat di Indonesia, untuk mendukung program Penanaman 1 Miliar Pohon 2010 Kementerian Kehutanan.
Analisa
Gerakan atau program kepedulian lingkungan seperti ini merupakan salah satu program Toward environment untuk melestarikan lingkungan dari berbagai eksploitasi alam atau pencemaran yang terjadi. Dapat dilihat bahwa kegiatan ini tidak semata-mata dilakukan oleh Sampoerna sendiri, tetapi juga bermitra dengan pemerintah secara langsung. Tujuan program ini sangat spesifik yaitu concern terhadap lingkungan alam Indonesia terutama hutannya serta terukur seberapa jauh batasan atau scope permasalahan pelestarian lingkungan yang akan dilakukan. Adanya penghargaan yang didapat menunjukkan indikator keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan awal dengan sukses. Kesuksesan ini juga turut ditentukan dengan analisis fakta yang tepat yaitu terkait dengan kampanye lingkungan yang sedang gencar disuarakan .
2.3 Putera sampoerna foundation (PSF)
PSF adalah Institusi Bisnis Sosial pertama di Indonesia yang memiliki visi untuk mencetak calon-calon pemimpin masa depan dan wirausahawan Indonesia yang handal demi menghadapi tantangan global. Empat pilar utama kegiatan Putera Sampoerna Foundation adalah pendidikan yang berkualitas bagi siswa Indonesia berprestasi terutama dari keluarga prasejahtera, penciptaan lapangan kerja melalui pengembangan kewirausahaan, pencerahan masyarakat umum melalui pemberdayaan perempuan, serta program penyaluran bantuan dan pertolongan rehabilitasi bencana. Mengacu pada strategi besar ‘Pathway to Leadership’, Putera Sampoerna Foundation memiliki tujuan untuk menciptakan 1.000 pemimpin per tahun yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dan perubahan di komunitasnya. Dalam menjalankan kegiatannya, Putera Sampoerna Foundation didukung oleh mitra strategis antara lain Sahabat Wanita, Siswa Bangsa dan Bait Al-Kamil, serta melakukan inisiatif mendirikan badan usaha Access untuk meningkatkan pertukaran pelajar dan kerjasama dengan universitas di luar negeri dan Mekar yang merupakan sebuah portal lengkap dan pusat pengembangan bagi kewirausahaan di Indonesia.
Sejak didirikan pada 2001, Putera Sampoerna Foundation telah menyalurkan lebih dari 34.000 beasiswa, menyelenggarakan pelatihan untuk lebih dari 14.000 guru dan kepala sekolah, mengadopsi 17 sekolah negeri dan 5 madrasah. Pada 2009, Putera Sampoerna Foundation mendirikan sekolah berstandar internasional berasrama yaitu Sampoerna Academy, sekolah tinggi untuk mencetak generasi pendidik masa depan yakni Sampoerna School of Education yang sekaligus merupakan elemen pertama dari pendirian universitas bertaraf dunia, serta disusul peluncuran Sampoerna School of Business pada tahun 2010.
Putera Sampoerna Foundation adalah organisasi non-profit pertama yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 yakni sertifikat sistem kualitas manajemen yang bertaraf internasional. Menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam segala aktivitasnya, Putera Sampoerna Foundation telah dipercaya oleh lebih dari 250 korporasi, organisasi maupun asosiasi untuk menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR). Secara berkala, Putera Sampoerna Foundation mengikuti audit yang dilakukan oleh pihak auditor internasional independen dan laporannya diterbitkan di buku laporan tahunan Putera Sampoerna Foundation.
Analisa
Putera sampoerna foundation (PSF) merupakan organisasi sosial perusahaan yang ditujukan untuk melakukan kegiatan CSR di berbagai bidang seperti pendidikan, penanganan bencana, serta penciptaan lapangan kerja melalui kewirausahaan yang ketiganya telah dijelaskan di awal materi. Bidang lain yang diusung dalam organisasi non profit ini adalah peningkatan pendidikan bagi siswa Indonesia berprestasi dari keluarga prasejahtera, serta pencerahan masyarakat umum melalui pemberdayaan perempuan.
Sebagai suatu kegiatan CSR, PSF memiliki sistem manajerial yang baik. Mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, Implementasi hingga evaluasi. Indikator keberhasilan PSF tentunya terdapat pada sejauh mana tujuan terlaksanakan dengan baik atau melebihi standar keberhasilan yang ditetapkan. Jika dilihat dari beberapa tujuan yang tercermin di ke empat pilar PSF tersebut, masing-masing sudah dapat dijalankan secara optimal oleh pihak perusahaan. Misalnya pada program pemberdayaan perempuan, dari analisa masalah yang relevan di Indonesia bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya disadari oleh semua kalangan yang berdampak pada kurangnya kesejahteraan dan derajat wanita. Berdasarkan fakta tersebut, PSF memberikan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup para wanita. Bekerja sama dengan yayasan Sahabat Wanita, PSF telah berusaha menyiapkan segala sumber daya untuk mengakomodir berbagai keperluan seperti pengadaan seminar, pelatihan, dll. Oleh karena itu, kegiatan ini begitu bermanfaat bagi targetnya yaitu para wanita khususnya yang tinggal di daerah terpencil. Tujuannya sederhana namun memiliki efek yang luas yaitu kesejahteraan dan kesetaraan bagi wanita.
Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia merupakan salah satu pilar dalam PSF yang sangat diperhatikan. Bidang pendidikan menjadi suatu hal pokok yang terus menerus dikembangkan oleh PSF. Dibentuknya Sampoerna Academy, Putra Sampoerna University, serta pemberian beasiswa bagi para siswanya adalah salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian Sampoerna untuk berbagi dengan masyarakat, mengingat bahwa perusahaan telah banyak menggunakan alam yang dimiliki bersama oleh masyarakat.
Fakta yang disadari bersama bahwa jumlah anak putus sekolah karena tidak mampu secara finansial kian meningkat, kondisi seperti ini membuat Sampoerna mewacanakan program beasiswa dan pendirian lembaga pendidikan. Dari analisa masalah (Define problem) tersebut PSF juga telah melakukan pelatihan bagi para guru serta pemberian beasiswa lebih dari 30.000 siswa. Target kegiatan ini sangatlah jelas dan tepat jika melihat kondisi bangsa Indonesia yang pendidikannya masih kurang memadai. Serangkaian kegiatan ini dimaksudkan untuk mencetak 1000 orang pemimpin pertahun.
Apabila dianalisa dari pengaturan tujuan program, konsentrasi pada bidang pendidikan ini sangat spesifik dalam hal targeting dan pelaksanaan, terukur (measurable) dalam proses berlangsungnya yang dibuktikan dari jumlah pelatihan guru dan beasiswa yang telah diberikan. Dalam menjalankan kegiatan ini, PSF mencapai kesuksesan yang dibuktikan dengan adanya pemberian sertifikasi ISO dan munculnya kepercayaan dari berbagai lembaga dalam menjalankan CSR, hal ini membuktikan bahwa tujuan yang dirancang betul-betul attainable. Jenis program juga relevan dengan realitas yang terjadi di masyarakat. Batasan waktu yang menjadi indikator keberhasilan juga spesifik yaitu dengan tujuan mencetak 1000 leader per tahunnya.
Strategi besar PSF yaitu “Pathway to Leadership” adalah hal yang menarik dari kegiatan CSR ini. Mencapai sesuatu yang ideal dalam waktu yang singkat tidaklah mudah dan hal itu sangat dimengerti oleh perusahaan. Maka segala bentuk kegiatan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Hal ini akan berdampak positif bagi pihak perusahaan dan masyarakat, karena menunjukkan konsistensi perusahaan terhadap CSR yang nantinya menghasilkan Good Image bagi korporasi serta memiliki manfaat yang besar pula bagi pendidikan di Indonesia.
Pembuatan program dalam PSF ini memang dapat dianalisa dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). PT HM Sampoerna sebagai perusahaan yang telah lama berkembang di Indonesia memiliki kekuatan (Strength) dalam membentuk sebuah program. Popularitas dan kemampuan dari segi sumber daya serta sistem yang teratur dapat memudahkan dalam mencari target. Namun, image rokok yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa kurang mendapat respon yang baik di semua kalangan ketika memberikan bantuan, hal ini menjadi salah satu kelemahan (weakness) yang harus bisa diminimalisir oleh perusahaan. Realitas yang ada bahwa kesejahteraan pada umumnya di Indonesia yang masih memprihatinkan serta pendidikan yang kurang memadahi menjadi kesempatan (opportunity) bagi Sampoerna untuk membuat program pendidikan mandiri seperti beasiswa dan pendirian sekolah. Namun, banyaknya kompetitor perusahaan rokok yang juga memberikan penawaran mengenai berbagai program CSR merupakan salah satu ancaman (threat) yang tak bisa dihindarkan. Oleh karena itu pemrograman PSF memang berbeda dari program CSR perusahaan rokok serupa. Misalnya adanya pemberdayaan wanita, pengembangan komunitas muslim dan kemitraan dengan berbagai lembaga.
BAB III
PENUTUP
PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang memiliki berbagai program CSR. Komitmen perusahaan untuk terus melaksanakan program yang telah dibentuk sangat besar. Berbagai program tersebut dipadukan dalam suatu organisasi atau yayasan yang dibentuk perusahaan yaitu Putera sampoerna foundation. Kegiatan di PSF sendiri sangat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar korporasi. Dengan kata lain, Sampoerna adalah salah satu perusahaan yang menerapkan etika bisnis yang baik, sehingga citra positif selalu melekat pada tiap bagian perusahaan.
Kegiatan CSR yang dilakukan Sampoerna meliputi berbagai tingkatan, mulai dari sekedar donasi, menjaga lingkungan sebagai tanggung jawab pengeksplorasian alam, hingga mulai merintis community development dengan mengadakan pelatihan kewirausahaa, ikut serta meningkatkan kualitas di bidang pendidikan serta pelatihan kemasyarakatan. Sampoerna juga melakukan kampanye bahaya merokok pada konsumennya untuk memberikan kesadaran mengenai efek merokok serta kandungan nikotin pada setiap batang rokok yang dihisap.
Suatu perusahaan akan memiliki daur hidup yang panjang jika memperhatikan lingkungan atau komunitas di sekitarnya. Korporasi dan komunitas ibarat dua sisi mata uang yang saling mempengaruhi eksistensi masing-masing. Pembuatan program CSR pun seharusnya tepat dalam implementasinya, tidak hanya memberikan harapan semu bagi targetnya. Pertimbangan kegiatan harus didasarkan pada fakta yang ada, serta laporan yang jujur, karena berpengaruh pada kepercayaan stakeholder. Oleh karena itu, sekedar CSR saja tidak cukup tanpa eksekusi rencana yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
“Penerapan Corporate Social Responsibility Pada Perseroan Terbatas.” http://elisatris.wordpress.com/csr/ (akses 20 Maret 2011)
“Putera Sampoerna Foundation.” www.sampoernafoundation.org (akses 20 Maret 2011).
“Sampoerna Asah Mahasiswa Berprestasi.” http://www.metrogaya.com/home/info-pilihan/sampoerna-asah-mahasiswa-berprestasi (akses 20 Maret 2011).
0 komentar:
Posting Komentar