This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Blogroll

Sabtu, 07 Januari 2012

Manajemen Media Online

Perkembangan Media Massa saat ini sangat berpengaruh dalam menggerakkan opini publik. Manajemen Media menentukan bagaimana suatu berita dapat tersampaikan secara obyektif dan berpengaruh positif bagi masyarakat luas. Untuk itu, pengelolaan manajemen media pada sebuah pembuatan berita atau hal-hal komunikasi publik lainnya harus ditangani oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang manajemen media.
Kemunculan media baru atau on line yang diminati masyarakat dunia saat ini menimbulkan fenomena baru,yaitu konvergensi media. Meluasnya kegiatan jurnalistik yang dipublikasikan ke ranah internet menyita perhatian khususnya bagi para pengelola manajemen media on line. Kondisi ini sangat menarik untuk dibahas tentang bagaimana masa depan media yang terkonvergensi dan bagaimana pula prospek cerah ke depannya.
Dalam makalah ini kelompok kami akan membahas bagaimana awal mula internet dikenal masyarakat luas, fenomena konvergensi media yang ada, manajemen media di dalamnya serta kegiatan promosi yang juga mulai merambah ke dunia on line. Kami juga mencantumkan kelemahan dan keuntungan dalam tiap fenomena yang ada serta melampirkan beberapa data yang dapat kita eksplorasi bersama.
1.Sejarah dan Pengertian Internet
a.      Sejarah
Sejarah dari adanya intenet dimulai pada tahun 1969 ketika itu Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.
b.      Pengertian
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Internet merupakan satu-satunya media yang mengalami perkembangan begitu pesat. Kemudahan yang ditawarkan internet dalam mengakses informasi dan data membuatnya sangat diminati masyarakat di seluruh dunia. Fenomena internet kian melambung pada era globalisasi, ditandai dengan munculnya berbagai jenis jejaring sosial dan terjadinya konvergensi media.
Meluasnya pemakaian teknologi digital sebagai pengantar informasi telah membuka jalan bagi Indonesia memasuki era New Media. Sejumlah grup industri media besar nasional secara strategis telah menyiapkan langkah konvergensi isi melalui dunia digital. Internet menjadi teknologi konvergensi yang menyatukan berbagai jenis media dalam satu bentuk baru media.
c.      Ada dua karakter ” baru” dari media yang bertumbuh lewat internet itu:
1.      kecenderungannya menyajikan peristiwa secara cepat dan disajikan melalui video, suara dan teks.
2.       melalui teknologi digital, pesan atau informasi menyebar secara horisontal, dari satu pengguna ke satu komunitas, atau sebaliknya. Misalnya, kemunculan YouTube, aplikasi jejaring sosial berbasis video, membuat berbagai peristiwa penting dikirim oleh individu dan dengan sekejap informasi bergambar itu bisa diakses secara global.
Faktanya, internet telah mengubah cara produksi dan distribusi informasi. Kemunculan internet tidak hanya mempermudah mobilitas manusia atau sifat-sifat positif lainnya, namun internet juga memicu terjadinya kondisi negatif  pada masyarakat.
d.      Sisi positif atau kekuatan  dari internet antara lain :
·         Berita Cepat Tayang
      Memperpendek jarak antara berita dengan peristiwa
·         Berita Real Time
      Menyajikan berita di tengah peristiwa berlangsung
·         1 Judul Berita 1 Topik
      Menbuat berita ringkas dari  satu topik yang utuh  
e.      Akibat negatif yang ditimbulkan dari internet adalah :
·         Kesenjangan Pengetahuan
Akses internet yang terbatas / tidak dapat dijangkau masyarakat pelosok menyebabkan timbulnya perbedaan pengetahuan antar masyarakat sehingga menimbulkan kesenjangan.
·         Penyalahgunaan Internet
Munculnya jejaring sosial seperti facebook, twitter, dll  sering disalahgunakan sebagian masyarakat untukperbuatan menyimpang dan merugikan orang lain
·         Menjadikan msyarakat individualis
Pada pengguna internet kelas berat akan muncul efek kognitif, seperti sikap individual terhadap lingkungan sekitar dan focus atau larut dalam dunia maya.
2.Konvergensi Media
a. Pengertian
Konvergensi media adalah adalah bergabungnya (berintegrasinya) fungsi-fungsi beberapa media ke dalam satu media. Konvergensi media telah menjadi tren saat ini. Konvergensi media muncul karena :
(1) dorongan kebutuhan akan beberapa fungsi media,
(2) teknologi yang telah memungkinkan berintegrasinya fungsi-fungsi dari beberapa media tersebut.
b. Contoh Konvergensi Media :
·         Fixed Mobile Convergence (FMC) ;
Komunikasi seamless (tanpa batas) membutuhkan solusi jaringan kabel dan nirkabel terintegrasi. Dengan FMC, keterbatasan akses bermacam jaringan bisa diatasi tanpa masalah. FMC memungkinkan layanan lintas jaringan bisa terjadi.
·         Internet
Sebagai jaringan, internet merupakan konvergensi antara komputer dengan teknologi jaringan serta infrastruktur telekomunikasi telepon (PSTN dan nirkabel/ wireless). Sebagai device (alat) internet merupakan konvergensi fungsi transmisi data, gambar, suara dan gambar bergerak.
·         Telepon genggam ;
Sebagai device (alat), telepon genggam memiliki fungsi sebagai telepon, radio, organizer , kamera, GPS ( Global Positioning System ) sederhana, siaran televisi ( video streaming ), e-mail , aplikasi jejaring sosial, m-banking , dsb.
·         TV Kabel ;
Sebagai device (alat), memiliki fungsi sebagai televisi siaran, televisi kabel, akses internet/data.
·         Teknologi Cetak Jarak Jauh ;
Yaitu dengan diintegrasikannya teknologi cetak modern dengan sistem transmisi data, baik melalui satelit (nirkabel), Local Area Network (LAN) berupa nirkabel dan kabel, maupun Personal Area Network (PAN) berupa bluetooth sehingga menghasilkan kemampuan cetak jarak jauh ( remote printing ).
c. Konvergensi dalam Industri Komunikasi
Bergabungnya beberapa perusahaan yang bergerak pada industri yang sejenis misalnya:
·         Industri televisi, seperti stasiun TV siaran, TV Kabel dan transmisi satelit (DBS TV).
·         Industri infrastruktur telekomunikasi: penyedia jaringan PSTN dengan Intelligent Network (IN) dan ISDN serta penyedia jaringan telepon seluler.
·         Industri radio: stasiun radio dengan penyelenggara jasa transmisi melalui satelit dan internet (radio satelit dan radio internet).
d. Dampak Konvergensi
  1. Perubahan Gaya Hidup
Terjadinya perubahan dalam gaya hidup sehari-hari, antara lain terlihat melalui:
·         Munculnya “gaya hidup digital” dan gaya “hidup on line ” dengan penggunaan komputer dan LAN secara meluas, paperless office , real time data (untuk ATM dan Banking system , Airline reservation , dsb).
·         Memasyarakatnya “ cybermedia ” dan “ cybersociety ” sejalan dengan meluasnya pemakaian internet, aplikasi chatting , e-mail, dan e-commerce serta e-banking . 
·         Munculnya “gaya hidup mobile ” dengan menggunakan ponsel secara luas serta pemanfaatannya untuk m-commerce dan m-banking .
2.      Kesenjangan Informasi
konvergensi media yang mengarah pada tren digitalisasi media akan menciptakan kesenjangan dalam penyebaran informasi kepada warga masyarakat yang tidak memiliki daya beli dan akses terhadap informasi
e. Contoh News site yang Berkonvergensi
Di Indonesia, dapat diakses news site atau jenis media lain yang telah mengalami konvergensi media. Misalnya :
·         Kompas.com : menyatukan beragam platform media dari Grup Kompas Gramedia
·         Detik.com :  menguasai  bursa media digital
·         Okezone.com : konvergensi media yang dilakukan oleh MNC Group
·         Vivanews.com : Visi Media Asia (VIVA ) yang membawahi  ANTV dan TVOne
Dengan fenomena diatas dapat  dilihat bagaimana para pelaku bisnis media membaca kecenderungan konvergensi ini dan menganalisis tentang  prospek New Media di Indonesia. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah  bagaimana internet membentuk jurnalisme baru dan mempengaruhi bentuk media di dalam kehidupan berbangsa. 
3.Manajemen Media Online
a. Pengertian
Sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana pengelolaan media dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, baik terhadap sebagai industri yang bersifat komersial maupun sosial, media sebagai institusi komersial maupun sebagai institusi sosial.
Manajemen Media online adalah bagaimana pengelolaan media seperti definisi di atas dalam ranah internet. Mulai dari manajemen media yang berkonvergensi, iklan online dsb.
b. Menjaga Independensi Redaksi
         Kontrol antarpenulis: tidak ada rapat redaksi, informasi mengalir dari lapangan, penulis bebas mengembangkan berita, fungsi pemimin redaksi terbatas, dll.
         Kontrol pembaca: tanggapan berita secara langsung, komentar via email, protas lewat telepon, jumlah pembaca terekam dengan pasti

4.Online Advertising dan Mobile Advertising
Dunia pemasaran telah memasuki era baru yang revolusioner. Pada saat efektifitas komunikasi pemasaran tradisional mengalami penurunan, sebuah metode baru di dunia pemasaran mengalami perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai “pemasaran digital” yang menggabungkan faktor-faktor psikologis, humanis, antropologis, dan teknologis melalui multimedia dengan kapasitas besar dan interaktif. Hasilnya adalah babak baru interaksi antara produsen, intermediari pasar dan konsumen, dengan perantaraan medium teknologi begerak (mobile) sebagai unsur dominan.
Online Advertising telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Baik pemasangan iklan dengan situs yang gratis ataupun pemasangan iklan dikenakan biaya tertentu. Iklan melalui media internet dinggap sangat menguntungkan dan efektif. Hal tersebut didasari dengan maraknya masyarakat yang menggunakan internet, sehingga iklan yang mereka tawarkan dapat dengan mudah terakses dan nformasinya dapat ditangkap secara langsung oleh konsumen.
Bagi jaringan operator telekomunikasi, Mobile Advertising memberi banyak manfaat antara lain: Pertama, produk baru dalam manajemen jaringan telekomunikasi seluler maupun aplikasi fasilitas menjadi nilai tambah dalam berinovasi. Kedua, memberikan pendapatan tambahan bagi operator seluler—di luar pendapatan dari trafik pembicaraan—yaitu pendapatan dari advertensi dengan memanfaatkan teknologi layanan berbasis lokasi. Ketiga, meningkatkan peluang mendapatkan kepuasan pelanggan dan pengguna jasa operator telekomunikasi seluler, sebagai bentuk implementasi dari prinsip costumer intimacy. Keempat, Memberikan peluang timbulnya alternatif usaha-usaha baru di sektor telekomunikasi, seperti dalam hal penyedia muatan (content) layanan.

5.Kritisi Penulis
Pengorganisasian manajemen media online saat ini perlu diperhatikan, mengingat media baru atau media online memuat informasi yang mudah tersampaikan secara langsung kepada masyarakat luas. Baik buruknya  informasi di media online dapat mempengaruhi perilaku publik karena maraknya pengguna internet saat ini. Dengan alasan diatas, pelu adanya manajerial terhadap informasi yang akan disajikan atau disebarluaskan melalui jaringan online. Konten yang terdapat dalam media online, bermacam-macam seperti iklan, news atau berita, dan lain-lain. Khususnya media masa saat ini yang telah mengalami konvergensi baik dari media elektronik maupun cetak menuju web news sangat membutuhkan pengelolaan yang baik. Berita ynag disajikan pada dasarnya berpedoman pada aturan-aturan jurnalistik dan nilai berita yang layak untuk terbit.
Kemunculan konvergensi media memaksa perusahaan-perusahaan media untuk dapat bersaing dan menuruti keinginan pasar yang kini lebih menyukai pengaksesan informasi melalui media baru atau internet. Yang perlu diperhatikan oleh pengelola manejeman media online adalah tentang bagaimana suatu berita dikemas secara menarik, bernilai berita, tanpa meninggalkan independensinya sebelum diterbitkan melalui internet.
Keunggulan mengakses informasi melalui internet memang sangat dirasakan oleh mayoritas penggunanya. Siaran televisi atau media cetak dapat diperoleh secara langsung di internet tanpa membelinya. Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki waktu banyak untuk meluangkan waktu menonton berita di televisi, dapat dengan mudah mengaksesnya via internet saat ia memiliki waktu luang.
Dampak negatif atau penyimpangan memang tidak dapat dihindarkan. Kemunculan jejaring sosial seperti facebook dll khususnya memerlukan perhatian yang lebih karena penyalahgunaan mayoritas muncul dari ranah tersebut. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan sistem manajerial yang lebih ketat seperti pembatasan usia akses untuk situs-situs tertentu.



DAFTAR PUSTAKA

Yusuf,Iwan Awaluddin."Mobile Advertising:Era Baru     Beriklan".http://bincangmedia.wordpress.com/buku-tamu/,1 Juni 2010

Kamis, 05 Januari 2012

Event Pameran - PT. Dian Mandala (Parri)

Analisis event rutin yaitu pameran produk yang terbuat dari kulit Ikan Pari oleh PT. Dian Mandala. Merupakan hasil mini observasi lapangan tentang bagaimana manajemen personil perusahaan dalam mewujudkan event tersebut sebagai kegiatan PR. Happy Reading
2. Ringkasan atau Uraian Singkat
Mini observasi yang dilakukan terkait dengan kegiatan Manajemen Public Relation adalah kegiatan promosi berupa event pameran yang dilakukan oleh PT. Dian Mandala. Perusahaan ini memproduksi kerajinan kulit yang sangat unik dan hanya satu-satunya terdapat di Yogyakarta. 
2.1 Sekilas Mengenai Perusahaan
Kerajinan kulit saat ini sangat digemari masyarakat. Banyak designer yang mulai melirik kulit sebagai bahan dasar pembuatan suatu karya artistik yang menarik serta memiliki nilai jual yang tinggi. Kerajinan kulit yang ada saat ini meliputi accessories, hiasan, pakaian hingga alas kaki. Antusias terhadap kulit membuat beberapa pengusaha tertarik untuk menekuni bidang uasaha ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerajian kulit ikan Parri yang diproduksi PT. Dian Mandala sejak tahun 1998
            PT. Dian Mandala adalah perusahaan yang memproduksi kerajinan dengan bahan baku kulit ikan Parri.  Lokasi kantor serta tempat produksi terletak di Jl. Kaliurang km. 7 Jurugsari IV No. 14 Yogyakarta. Perusahaan ini memproduksi berbagai kerajinan yang bersifat unik karena bahan dasar pembuatan berupa kulit ikan parri bagian tengah yang mengandung kristal dan melalui proses penyamakan tersendiri. Barang -  barang yang diproduksi meliputi tas, dompet, accessories wanita, berbagai kerajinan box, dll.
            Untuk mempromosikan produk parrinya, PT. Dian Mandala sering melakukan event pameran rutin pertahun serta media publikasi lainnya. Kerajinan yang unik ini pernah diliput beberapa televisi swasta nasional di Indonesia. Dalam kesempatan wawancara, Penulis berkesempatan mewawancarai manajer pemasaran PT. Dian Mandala sendiri yaitu Ibu Ida yang menjelaskan berbagai upaya promosi untuk produk parri tersebut. Penulis memfokuskan pembahasan mengenai kegiatan pemasaran berupa event pameran dalam makalah ini.
            2.2 Analisis SWOT
            Penyelenggaraan pameran tentunya didasari dengan berbagai analisis supaya dapat berjalan dengan baik. Kekuatan dari produk parri sendiri adalah mengenai produknya yang unik dan cantik dalam pembuatan modelnya. Proses pembuatan sangat berkualitas mulai dari penyamakkan kulit dengan mengangkat protein yang melekat pada kulit hingga pemolesan Kristal pada kulit parri yang terlihat apik dan menarik. Selain itu, terdapat juga beberapa kendala dalam pembuatan, misalnya karena semua produk adalah buatan tangan, terdapat sedikit kekurangan seperti masalah kerapihan atau sedikit cacat.
Kesempatan yang dimanfaatkan oleh PT. Dian Mandala adalah adanya animo masyarakat yang luas terutama dengan produk parri. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang menyukai, bahkan produk ini telah mencapai ekspor ke luar Negri. Kesempatan yang lain adalah minimnya kompetitor di Indonesia yang memproduksi kerajinan kulit Parri. Namun, cuaca di Indonesia yang tidak menentu saat ini menjadi hambatan bagi perusahaan. Biasanya kulit parri didapatkan dari nelayan yang berlokasi di kawasan Pantai Utara, namun dengan adanya cuaca yang sulit diprediksi tentunya menghambat para nelayan untuk melaut. Hal ini menyebabkan material produksi sulit didapat terutama mulai tahun 2011 ini.
Beberapa faktor internal dan eksternal di ataslah yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menganalisis situasi atau permasalah yang dihadapi dalam menjual produk. Dengan adanya permasalahan yang jelas, makan pihak perusahaan mengetahui bagaimana menyikapi hal tersebut dengan baik.
3. Deskripsi Kegiatan
            Pameran yang dilakukan oleh PT. Dian Mandala merupakan event promosi untuk memperkenalkan produk-produk yang bahan bakunya berasal dari kulit ikan Parri yang mengandung kristal. Penyelenggaraan event ini sebenarnya bentuk keikutsertaan PT. Dian Mandala yang menyetujui tawaran pameran dari Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata dan Dinas Industri. Pameran atau event promosi ini diikuti oleh perusahaan secara rutin yaitu dua kali pertahun dengan jenis pameran yang berbeda. Jenis pameran tersebut adalah pameran bertaraf internasional yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan serta pameran yang lebih ditujukan pada pasar lokal yaitu Inna Craft yang dilaksanakan di JieExpo Kemayoran.
            Tawaran dari berbagai Dinas tersebut diikuti oleh pihak perusahaan karena beberapa faktor yang menjadi pertimbangan. Hal yang mendasar adalah produk yang unik serta berkualitas yang diyakini mampu menarik minat dari segmentasi pasar yang ditentukan. Keikutsertaan dari pameran bertaraf internasional diharapkan mampu mendatangkan pembeli-pembeli baru  yang nantinya akan menjadi mitra kerja dalam pembelian jumlah banyak / whole sale untuk ekspor. Sedangkan keikutsertaan dalam pameran bertaraf lokal adalah untuk mencari pembeli domestik baru yang nantinya membeli dalam jumlah retail.
            Event pameran ini biasanya berlangsung selama tiga hari. Pihak perusahaan mengirim dua hingga tiga orang pegawainya untuk mempersiapkan pameran di Jakarta. Dalam setiap pameran, perusahaan diberikan stan gratis untuk memajang berbagai produknya. Dalam mengikuti pameran, PT. Dian Mandala selalu mendapatkan dua stan pada masing-masing event. Stan pertama hanya untuk memamerkan produk tanpa ada transaksi jual beli, karena stand produk ini ditempatkan pada golongan produk kulit unggulan. Sedangkan stan yang satunya terletak di hall dan diperbolehkan untuk melakukan transaksi jual beli baik retail ataupun dalam jumlah banyak.
4. Tahapan Pameran Sesuai dengan kegiatan Public Relation
            Dalam setiap kegiatan Public Relation (PR), tentunya melalui beberapa proses standar yang selalu melekat pada kegiatan manajemen PR sendiri. Termasuk kegiatan promosi atau event pameran yang dilakukan oleh PT. Dian Mandala juga tidak mengabaikan tahapan – tahapan seperti Fact Finding, Planning, Action and Communication serta Evaluation. Hal ini dimaksudkan agar setiap tindakan yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjulan benar-benar efektif.
            4.1 Fact Finding
            Fact Finding atau penemuan fakta biasanya dilakukan dengan meneliti serta membatasi secara tegas mengenai masalah atau peluang yang ada terkait dengan perusahaan yang dikelola. Informasi yang diperoleh dari proses ini yang nantinya menjadi dasar dalam perencanaan pembuatan program. Event pameran dianggap menjadi bentuk promosi yang efektif bagi perusahaan karena berbagai alasan. Yang pertama adalah penggunaan media cetak berupa majalah handicraft dianggap tidak efektif. Hal ini diketahui oleh pihak perusahaan ketika menanyakan kepada pengunjung mengenai sumber informasi tentang keberadaan kerajinan Parri. Mayoritas pengunjung mengaku bahwa mereka mengetahui informasi dari pameran, selain dari website yang juga sangat mendukung promosi. Hampir tidak ada pengunjung yang mengetahui tentang kerajinan parri dari majalah atau media cetak lainnya.     
            Kedua adalah animo masyarakat yang baik mengenai produk yang berasal dari kulit parri. Namun, masyarakat atau pasar yang dituju bukanlah masyarakat Yogyakarta sendiri, karena menurut fakta yang ada, penduduk Yogyakarta cukup mengenal kerajinan Parri dan harga yang dipatok untuk setiap produk relatif tinggi. Oleh karena itu perusahaan biasanya cenderung menolak untuk mengadakan event pameran di Yogyakarta melainkan hanya di Jakarta. Penduduk Jakarta yang terdiri dari akumulasi penduduk dari berbagai daerah dianggap mampu mewakili luasnya perkenalan produk scara menyeluruh. Selain itu, di pusat ibukota banyak terdapat pembeli atau new buyer mancanegara yang biasanya menggemari produk ini untuk diekspor.
            Terbukti dari fakta pasar yang telah terjadi, bahwa produk kerajinan Parri ini sangat digemari oleh kalangan menengah ke atas (kelas A dan B) karena harganya yang relatif mahal. Pengunjung pameranpun datang dari kalangan yang mampu membeli produk dengan harga ratusan ribu. Untuk harga masing-masing produk berfariatif, mulai dari seratus ribu rupiah hingga jutaan rupiah tergantung model, dan ukuran produk yang menentukan banyak atau tidaknya kulit yang dibutuhkan dalam pembuatan. Sebagai contoh, dompet pria berkisar dari harga seratus lima puluh ribu rupiah hingga tiga ratus ribu rupiah sedangkan dompet wanita berkisar dari dua ratus ribu rupiah hingga lima ratus ribu rupiah. Harga tas wanita mulai dari lima ratus ribu rupiah hingga tiga juta lebih. Meskipun harga cukup mahal, namun konsumen juga mempertimbangkan kualitas unggul produk, sehingga pemesanan meningkat. Terbukti dari banyaknya pemesanan melalu website PT. Dian Mandala (www.parri.co.id) atau pengunjung yang langsung datang ke showroom.
            4.2 Planning
            Planning merupakan kegiatan perencanaan yang dibuat berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan. Perencanaan yang baik seharusnya sesuai dengan tujuan perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk dapat mencapainya. Susunan perencanaan sebaiknya rinci dan meliputi hal-hal seperti Target peserta, keberlangsungan acara, dll. Pada setiap pameran, PT. Dian Mandala selalu mendapat tawaran dari Dinas Perdagangan, Pariwisata dan Industri maka pihak perusahaan tidak perlu membuat perencanaan terkait tempat pelaksanaan. Perusahaan cukup mengisi formulir keikutsertaan yang telah disediakan dinas penyelenggara terkait. Blok-blok atau denah dimana stan harus diletakkan juga telah dibuat dan disertakan pada surat undangan keikutsertaan pameran.
            Perencanaan lain yang diperlukan adalah berapa personil yang akan diberangkatkan untuk mewakili perusahaan dalam pameran, produk apa saja yang akan dibawa serta siapa target yang akan dituju pada pameran yang terkait. Untuk masing-masing event dilaksanakan selama tiga hari, sehingga perlu direncanakan bagaimana akomodasi untuk personil yang dikirim, mengingat fasilitas gratis yang diberikan hanya sebatas gerai berupa stan dalam gedung. Produk serta segmentasi pasar yang dituju juga berdasarkan jenis event pameran yang diikuti. Oleh karena itu perencanaan jumlah dan jenis produk juga disesuaikan. Untuk pameran internasional TEI yang biasanya berlangsung pada pertengahan bulan April di JCC produk-produk yang ditampilkan lebih mengarah pada jenis box (jewellery box, name card box, equipment box, dll) serta jenis furniture (meja, kursi, hiasan, dll), selain produk lainnya. Hal ini disebabkan karena pada pameran TEI biasanya jarang dilakukan jual beli langsung dalam jumlah retail melainkan dalam jumlah Whole sale. Target marketnyapun lebih mengarah pada pembeli / buyer baru dari luar negri yang perjanjian jual belinya dilaksanakan setelah pameran.
            Pameran Inna Craft yang dilaksanakan di JieExpo sendiri lebih bertujuan meningkatkan penjualan retail, disamping perkenalan produk pada masyarakat secara luas khususnya pasaran domestik. Jenis produk yang dijual variasinya juga menyesuaikan seperti tas, dompet, dan accessories (gelang, giwang, gantungan kunci). Penjualan barang jenis ini biasanya laku dalam pembelian jumlah retail karena produknya diminati masyarakat secara perorangan, misalnya target penjualan yang terdiri dari ibu-ibu, remaja, dll dan transaksi pembeliannya biasanya dilakukan langsung saat pameran. Dalam setiap pameran, pihak perusahaan selalu membawa bahan kulit dasar yang belum dibentuk namun sudah disamak serta diwarnai. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran jelas mengenai kulaitas bahan baku yang digunakan pada produk.
Dalam perencanaan, pameran bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk parri (brand awarness) serta membantu pencapaian target penjualan perusahaan yang menjapai tujuh puluh juta perbulan. Perencanaan pameran ini sudah cukup jelas mengenai spesifikasi target yang terdiri dari pembeli baru dalam jumlah wholesale, pembeli untuk peningkatan penjualan retail. Waktu yang ditentukan sudah cukup jelas dalam pameran yaitu sehari minimal terdapat satu hingga dua orang pembeli whole sale serta sepuluh sampai dua puluh orang pembeli retail untuk mencapai target penjualan perbulan.
            4.3 Action and Communication
            Action and Communication merupakan tahap implementasi dari perencanaan yang di breakdown pada realisasi nyata di lapangan. Kegiatan Action (melakukan) sendiri dilaksanakan berdasarkan hal-hal yang relevan dengan pameran. Sasaran kegiatan yang telah ditetapkan pada perencanaan sebelumnya bahwa target market pameran adalah buyer asing serta masyarakat lokal menjadi acuan dalam cara berpromosi ketika pameran. Untuk pameran TEI biasanya wakil dari perusahaan lebih fokus pada perkenalan produk unggulan yang berupa box atau furniture dengan kualitas ekspor. Jika ada pembeli baru yang akan membeli dalam jumlah besar atau whole sale, biasanya pemesanan dilakukan pasca pameran dengan perjanjian tertentu. Sedangkan pameran Innacraft yang biasanya menjual produk accessories, tas atau dompet pihak perusahaanpun menwarakan dengan cara promosi yang lebih menunjukkan keunikan model untuk meningkatkan ketertarikan.
            Tujuan pokok dari pameran mulai direalisasikan dalam tahap ini yang meliputi tujuan secara kognitif dan psikomotorik. Tujuan kognitif lebih ditekankan pada pameran TIE, disamping peningkatan penjualan yaitu tentang brand awareness bahwa kulit parri dapat diolah menjadi benda yang berkualitas oleh perusahaan. Tujuan Psikomotorik juga ditekankan pada pameran Inna Craft yang mengutamakan peningkatan pembelian retail, walaupun tidak menutup kemungkinan pada pameran Inna Craft juga akan terjadi transakasi Whole sale. Untuk meningkatkan penjualan pada tiap-tiap pameran, pihak produsen biasanya menawarkan promo berupa diskon atau potongan harga. Pada penjualan retail berlaku potongan sepuluh persen (10%) untuk pembelian diatas dua juta rupiah dan diskon tiga puluh persen (30%) untuk pembelian whole sale diatas lima belas juta rupiah.
            Tahapan Communication (mengatakan) dalam pameran ini dilakukan bermedia. Namun, publikasi tidak dilakukan langsung oleh pihak PT. Dian Mandala melainkan penyelenggara, karena pihak perusahaan sifatnya hanya berpartisipasi dalam kegiatan pameran. Publikasi yang dilakukan disesuaikan dengan jangkauan acara, misalnya untuk event pameran dengan asosiasi penyamak kulit Indonesia yang bertaraf internasional menggunakan media interaktif selain media cetak. Sedangkan pameran barang-barang kerajinan seperti Inna Craft yang tidak spesifik pada kerajinan kulit, publikasi dilakukan menggunakan media cetak seperti koran. Media below the line seperti spanduk, poster, dll yang dipublikasi secara meluas beberapa minggu sebelum acara. Waktu pelaksanaan pameran selama tiga hari yang tiap tahunnya rutin. Setiap bulan April perusahaan mengikuti pameran TEI dan setiap bulan Oktober atau November perusahaan mengikuti pameran Innacraft. Budgeting untuk mengikuti acara hanya seputar pembiayaan akomodasi personil pada tiap pameran. Misalnya perusahaan menetapkan tiga orang personil selama lima hari tinggal di Jakarta, dengan pertimbangan satu hari untuk persiapan pameran, tiga hari pelaksanaan pameran, dan satu hari sisanya untuk membereskan barang.Dengan berbagai implementasi yang sesuai dengan tujuan awal, perusahaan diharapkan mampu mencapai target market retail dan wholesale dalam standar minimal pendapatan perbulan.
4.4 Evaluation
Evaluasi merupakan tahap pengontrol yang menunjukkan apakah suatu acara sudah melampaui target, apa saja kendalanya dan seperti apa indikator keberhasilan yang dicapai. Dalam pameran ini, target penjualan biasanya mengalami peningkatan. Adanya diskon khusus pada jumlah pembelian tertentu membuat konsumen makin tertarik untuk membeli. Selain keberhasilan mencapai target, terdapat beberapa kendala kecil yaitu komplain atas keterlambatan pengiriman. Pada transaksi jual beli whole sale atau retail, tidak jarang konsumen memesan barang melalui website dan tidak langsung pada saat pameran. Namun, biasanya pengiriman terhambat oleh beberapa faktor seperti banyaknya pesanan yang harus dipenuhi perusahaan sehingga pesanan lainnya sedikit terlambat, atau kesalahan dari biro pengiriman. Menurut Ibu Ida, komplain tersebut tidak mengurangi jumlah pembeli dan adanya ketidakpuasan konsumen ditanggapi dengan peningkatan layanan.
Indikator keberhasilan, terletak pada suksesnya pameran dengan jumlah target pengunjung yang tercapai bahkan melampaui tujuan standar. Selain itu, kesadaran masyarakat akan adanya produk kerajinan kulit Parri. Hal ini diketahui dengan makin banyaknya pengunjung yang mendatangi langsung pabrik pembuatan di Yogyakarta. Mayoritas pengunjung mangaku tertarik mengenal lebih lanjut mengenai produk Parri yang lain serta pembuatannya karena mereka mengetahui produk ini dari pameran. Selain website, pameran rutin menjadi salah satu bentuk kegiatan promosi yang memberikan dampak positif bagi perusahaan, yaitu peningkatan profit. Hal ini memungkinkan tercapainya target penjualan perbulan yang ditetapkan perusahaan.

5. Output dan Outcome Kegiatan
Output dan outcome merupakan pendapatan yang dapat bersifat short term atau longterm bagi perusahaan. Pendapatan yang dimaksud bukan hanya dari segi finansial, namun kepercayaan atau citra positif yang didapat juga merupakan pendapatan yang menguntungkan.  
            5.1 Output
            Output atau pendapatan yang diperoleh PT. Dian Mandala adalah penjualan dari produknya. Maksudnya output lebih bersifat jangka pendek yaitu pembelian secara nyata saat pameran berlangsung. Dengan kata lain, perusahaan menjual  sedangkan konsumen membeli dan kedua pihak sama-sama diuntungkan. Keuntungan bagi perusahaan sendiri lebih bersifat finansial dari hasil penjualan. Output ini biasanya didapatkan pada pameran Inna Craft yang keuntungannya didaptkan dari penjualan retail. Namun, pada event TIE yang menjual dalam jumlah besar juga tidak ditutup kemungkinan adanya pembelian langsung yang menguntungkan secara materi.
            5.2 Outcome
            Outcome atau pendapatan dalam jangka panjang yang diperoleh perusahaan adalah perjanjian atau take order dari pembeli dalam jumlah besar yang biasanya terjadi karena ketertarikan saat melihat produk di pameran. Banyak pula konsumen yang puas dengan kualitas barang yang dipesan dan akibatnya terjadi transaksi pembelian kembali atau re-seller. Seringnya mengikuti pameran, membuat perusahaan makin dikenal, hingga diliput oleh beberapa televisi swasta nasional seperti Trans TV dan Trans 7. Tentunya hal tersebut sangat menguntungkan karena menambah promosi produk dalam jangkauan yang lebih luas serta image bahwa kerajinan parri memang unik dan berbeda atau inovatif.


6. Kekuatan dan Kelemahan
            6.1 Kekuatan
            Analisa kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan sendiri adalah produknya yang inovatif serta pemilihan bahan baku yang berkualitas. Dengan adanya pertimbangan tersebut maka perusahaan yakin untuk mengikuti pameran baik yang bertaraf internasional maupun nasional. Selain itu produk parri yang telah dirintis sejak tahun 1998 telah melalui berbagai percobaan seperti penyamakan yang bersih dalam mengangkat protein pada kulit, hingga survey target pasar. Oleh karena itu, ketika melakukan pameran  pihak perusahaan mengetahui persis siapa pasar yang dituju yang nantinya juga menentukan cara berpromosi.
            6.2 Kelemahan
            Analisa kelemahan adalah terletak pada proses pembuatan produk itu sendiri. Produk yang hampir secara keseluruhan dibuat dengan tangan, terkadang masih terdapat ketidaksempurnaan. Misalnya ukuran yang tidak sama atau sedikit cacat di bagian pemolesan Kristal. Oleh karena itu, ketika akan melakukan pameran, produk-produk yang akan dipajang diseleksi secara teliti supaya sempurna tanpa cacat secara keseluruhan. Pihak perusahaan juga memberikan ganti rugi untuk kerusakan yang disebabkan proses produksi. Selain itu, ada juga guarantee yang diberikan pada konsumen untuk memperbaiki barang.Upaya-upaya semacam ini dilakukan untuk meminimalisir komplain dan menjaga kualitas produk yang dibuat, sehingga dapat memuaskan konsumen.

Analisis Media Internal-Serindit


Menjelang Pekan Olah Raga (PON) XVIII, yang akan diselenggarakan pada 2012 di Riau pemerintah setempat menerbitkan media internal bernama "Serindit" sebagai media sosialisasi dan informasi progress persiapan Pemprov Riau sebagai penyelenggara PON. Serindit berasal dari nama burung yang juga menjadi maskot PON XVIII.
Nama Media Internal             : Serindit
Edisi                                       : November 2010
Waktu Terbit                          : Majalah Bulanan (1x/bulan)
Penerbit                                  : Sekretariat Koni Riau/ PB PON Riau
Pelindung                               : 1. Rita A. Subowo (Ketua Umum KONI Pusat)
                                                 2. H. M. Rusli Zainal (Ketua Umum PB PON Riau)
Pengawas                               : 1. H. Syamsurizal
                                                 2. H. Wan Syamsir Yus
Pengarah                                 : 1. H. Zulkifli Saleh
                                                 2. Rida K. Liamsi
Redaktur Pelaksana                : 1. H. Chairul Rizki
                                                 2. R. Isyam Azwar
Peliput                                    : Tim Wartawan Olahraga Riau
Design/ Layout                       : Pao Punx
Alamat                                    : Sekretariat KONI Riau
                                                 Gedung KONI/ PB PON Riau Lt.1
                                                 Jl. Gajah Mada No. 200
                                                 Pekanbaru

Serindit merupakan bentuk media internal yang dibuat oleh Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Serindit diterbitkan untuk mendukung kesuksesan persiapan dan penyelenggaraan PON oleh Pemprov Riau pada 2012. Konten Serindit berupa informasi tentang perkembangan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan dalam PON serta progress lain terkait persiapan peyelenggaraan PON di provinsi Riau.
A.    Analysis Eyes
Media internal Serindit hadir untuk memantau dan menginformasikan progress kesiapan provinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggaran PON XVII pada 2012 mendatang . Pemprov Riau memiliki misi untuk menjalankan “Catur Sukses” dalam PON ke-18 ini, yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat dan sukses dalam promosi daerah. Selain untuk mensosialisasikan catur sukses, Serindit juga menjadi media informasi pada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), mengenai perkembangan dan tujuan penyelenggaraan PON. Tujuan-tujuan yang dimaksud adalah keinginan untuk memosisikan daerah Riau sejajar dengan provinsi lain yang pernah menjadi tuan rumah, pencitraan baik yang hendak diraih, menggelorakan prestasi di bidang olahraga serta menggairahkan perekonomian warga. Di bidang infrastruktur, dengan dibangunnya sejumlah fasilitas olahraga yang berkualitas, secara tidak langsung akan membawa dampak psikologis yaitu kebanggaan menjadi warga Riau.

Dari segi konten yang ada dalam media internal yang diperuntukkan untuk PON ke-18 ini, konten berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pregress dan kemajuan pembangunan venue-venue dan sarana prasarana untuk PON ke-18. Antara lain berkaitan masalah sejauh mana pembangunan venue olah raga yang nantinya akan digunakan untuk pertandingan dalam PON ke-18, anggaran bagi keberlangsungan PON yang meningkat Rp. 33 Milyar untuk Pon ke-18, dan sebagainya. Selain itu juga isi dari media internal ini juga tidak hanya menyoroti tentang masalah pembangunan venue pertandingan olah raga yang nantinya akan digunakan pada PON tahun depan. Masalah infrastruktur kota pun menjadi sorotan pada isi media internal ini. Karena selain membangun dan mengembangkan tempat pertandingan olahraga, sarana dan prasarana yang mendukung harus dibenahi agar pelaksanaan PON berlangsung dengan aman dan nyaman. Seperti halnya pembangunan dan perbaikan jalan serta pembenahan beberapa sarana dan prasarana publik seperti stasiun, bandara, dan sebagainya guna memperlancar jalannya PON ke-18. Fokus-fokus tersebut semuanya dibahas dan menjadi konten dalam media internal yang dibuat oleh PB PON Riau.

Dalam media internal yang dibuat oleh PB PON XVIII ini, selain membahas tentang infrastruktur juga membahas tentang kesiapan Pemrov Riau dalam peyambutan tamu. Dimana sebagai tuan rumah, Riau akan menyambut  tak kurang dari 1000 pendatang yang terbagi ke dalam 25 cabang olahraga . Tamu tersebut tidak hanya terdiri dari para atlet saja namun juga termasuk pelatih, ofisial, wasit dan juri yang dipertandingkan nanti. Pemerintah Kota (Pemko)  akan menyediakan penginapan yang siap memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu yang datang. Disamping itu, Pemrov Riau juga memiliki target penghijauan atau Green (PON hijau), ini merupakan upaya penghijauan kota yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempercantik kota Riau sehingga terlihat lebih asri dan dapat mendukung berjalannya kegiatan ini.

Adapun langkah lain yang dilakukan oleh Pemko ini adalah upaya untuk menyiapkan cinderamata PON yang memiliki aksen atau ciri khas dari daerah Riau, dan saat ini pun sudah terdapat beberapa gerai yang menjual aneka makanan khas Riau serta cinderamata khas Riau seperti songket dengan motif yang beranekaragam. Hal tak dilupakan juga adalah penyediaan transportasi yang diperuntukan bagi para atlet, pelatih, ofisial dan wasit, ada juga penambahan SAUM (Sarana Angkutan Umum Masyarakat) yang memiliki akses jalur ke tempat-tempat pelaksanaan perlombaan. Tujuan alat transportasi ini untuk memberikan kenyaman baik untuk para atlet maunpun masyarakat setempat.

Berbagai persiapan yang dilakukan Pemprov Riau untuk menyambut PON XVIII sangat maksimal. Hal ini sesuai dengan tujuan atau misi awal Pemprov Riau untuk mewujudkan catur sukses seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tujuan lain yang tidak kalah penting adalah upaya menumbuhkan pencitraan yang baik bagi Riau dan membuat masyarakat luas tertarik untuk melirik potensi daerah-daerah di provinsi Riau.

B.     Kritik Eyes
Konten yang terdapat dalam media internal tersebut masih terjadi beberapa kekurangan. Hal-hal yang masih menjadi kekurangan dalam analisa kritis kelmpok kami adalah :
1.      Masalah mendasar dalam media internal Serindit adalah tidak adanya rubrik atau kategorisasi informasi yang jelas. Sehingga informasi yang ditulis, hanya dijelaskan dengan judul yang mengikuti informasi tersebut. Seharusnya media internal diberi rubrik khusus yang menyatakan kategori informasi yang konsisten pada tiap penerbitan media internal. Dalam Serindit, informasi yang berisikan progress kesiapan Riau dalam menyelenggarakan PON pada 2012 hanya disajikan per berita dengan masing-masing judul.

Kami menyarankan pembuatan kategorisasi atau rubrik informasi. Rubrik tersebut berfungsi untuk menyajikan informasi secara fokus per tema sehingga pembaca tidak bingung.  Misalnya, Rubrik khusus mengenai progress pembangunan stadion, rubrik khusus mengenai pembangunan infrastruktur pendukung, rubrik kunjungan berbagai instansi yang meninjau persiapan PON di Riau, Rubrik yang berisi antusisasme serta keikutsertaan masyarakat dan rubrik-rubrik lain yang relevan.

2.      Masalah Daftar Isi pada majalah Serindit. Daftar isi tidak mewakili seluruh konten atau informasi yang disajikan dan ditulis. Daftar isi hanya terdiri dari empat judul dari dua puluh satu judul yang ditulis. Jika ke empat judul (Persiapan 80 Persen, Tujuh Venue PON Dibangun, Gelanggang Olahraga Remaja dan PB Bekerja Keras) dari daftar isi tersebut merupakan kategorisasi, menurut kami tidak jelas karena tidak adanperbedaan penulisan antara kategorisasi dengan judul-judul lainnnya. Selain beberapa hal tersebut, dalam daftar isi juga tidak mencantumkan halaman informasi dengan jelas.

3.      Permasalahan Redaksional. Editor atau Redaktur Pelaksana (Redpel) kurang teliti dalam melakukan editing pada penulisan. Masih banyak terdapat penulisan kata-kata yang salah dalam beberapa artikel. Contoh : penggunaan Gubri tanpa penjelasan sebelumnya bahwa Gubri = Gubernur Riau, penulisan “schedule/ jadwal” menjadi “skedul”, “kejuaraan” ditulis “kejuaran”, “dibangun” menjadi “dibagung”, “saat” menjadi “setakad”, kata asing seperti “venue” tidak dicetak miring, serta beberapa kesalahan penulisan lainnya.

4.      Adanya ketidaksesuaiaan antara beberapa kalimat atau pendapat yang tertulis dalam media internal tersebut. Ketidaksesuaian yang dimaksud adalah adanya inkonsistensi yang terjadi dalam pembahasan suatu kasus atau masalah. Misalnya terdapat pengakuan bahwa Riau telah mencapai persiapan sebesar 80 persen (hal. 6), namun pada halaman 17, terdapat pernyataan “tahun 2010 kesiapan seluruh venue mencapai 85%”. Perbedaan statement tersebut sedikit membingungkan kami, karena tidak jelas sektor mana yang sudah siap 80 persen, ataukah 80 persen merupakan kesiapan secara keseluruhan dan bukan hanya terkait venue.

Namun, secara garis besar, konten atau informasi yang disajikan dalam media internal ini sesuai dengan misi utama yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni mendukung penyelenggaraan PON XVIII oleh Provinsi Riau pada tahun 2012 mendatang.

C.    Visual Eyes
Desain secara visual pada majalah Serindit juga terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan, yaitu :
1.      Desain media internal Serindit menurut kami terlalu simpel dan sederhana sehingga cenderung membosankan, dan tidak menimbulkan minat atau ketertarikan pembaca.
2.      Gambar serta tulisan yang disajikan terkesan monoton. Gambar hanya berupa foto-foto resmi tanpa disertai ilustrasi kegiatan, atau denah venue di mana penyelenggaraan PON dilaksanakan. Hal ini penting karena PON tidak hanya dilaksanakan di ibu kota Provinsi Riau yaitu Pekanbaru, melainkan di daerah lain seperti Kampar, Bengkalis, Dumai dan daerah lainnya. Foto juga didominasi oleh gambar Gubernur Riau.
3.      Layout pada media internal juga monton dan tidak beragam, susunan informasi dan gambar terkesan kaku dan kurang menarik.
4.      Kertas yang digunakan menurut kami cukup berkualitas, dilihat dari ketebalan dan jenis kertas yang mengkilat (gloss). Perpaduan warna terkesan segar dan enak dipandang.